Batik Tulis Lintang Malang

Search
Close this search box.

Batik Lintang Terima 6 Siswa PKL dari SMKN 1 Jabon Sidoarjo

Batik Lintang menawarkan kesempatan magang kepada siswa SMKN 1 Njabon jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil selama program magang mereka di Galeri Batik Lintang di Malang pada 30 Mei 2024. Selama enam bulan menjalani magang, siswa akan belajar dan menyelesaikan tugas di bawah bimbingan langsung pemilik galeri, Ita Fitriyah.

Malang, 30 Mei 2024 – Batik Lintang, sebuah galeri batik di Kabupaten Malang, telah membuka pintu bagi siswa-siswi Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari SMKN 1 Njabon, Sidoarjo, jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil. Keenam siswa yang diterima di galeri ini akan menghabiskan enam bulan untuk belajar dan menyelesaikan tugas mereka di bawah bimbingan langsung dari pemilik galeri, Ita Fitriyah (46).

Ita menjelaskan alasan utama di balik keputusan Batik Lintang untuk menerima siswa PKL. “Yang pertama karena adanya produksi yang membludak. Yang kedua karena secara keilmuan, saya harus berbagi dengan generasi saya tentang metodologi keilmuan membatik. Yang ketiga dari sisi finansial modalnya, bahwa kami cukup untuk menerima siswa-siswi magang,” jelasnya.

Proses seleksi siswa PKL di Batik Lintang melibatkan beberapa tahapan penting. “Harus ada keterangan dari sekolah bahwa siswa-siswi tersebut akan magang di tempat galeri Batik Lintang selama kurun waktu yang ditentukan. Kemudian materi yang dibawa harus sinergi dengan yang ada di Batik Lintang,” ujarnya. Hal ini untuk memastikan bahwa tujuan dan harapan dari kedua belah pihak dapat terpenuhi dengan baik selama masa magang.

Selama menjalani PKL, siswa akan terlibat dalam berbagai kegiatan dan tugas. “Mereka harus menyelesaikan dua kain sepanjang dua meter dengan motif yang mengusung daerah masing-masing. Kain pertama harus mencerminkan identitas daerah asal mereka, sedangkan kain kedua menggambarkan pengalaman mereka selama di Malang. Kain ketiga, yang difasilitasi oleh galeri Batik Lintang, harus mencerminkan motif-motif khas dari galeri ini,” ungkap Ita.

Selain itu, keterampilan yang diharapkan dapat diperoleh siswa selama PKL meliputi tiga aspek utama. Pertama, skill sosial kemasyarakatan, yang menurut Ita sangat penting karena siswa akan berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Kedua, keterampilan teknis dalam membatik, baik tulis maupun cap, yang merupakan misi utama dari sekolah. Ketiga, pengenalan tentang pekerjaan di dalam galeri Batik Lintang, termasuk prosedur sebelum, saat, dan setelah bekerja.

Ita juga menyampaikan harapannya terhadap para siswa PKL setelah menyelesaikan program ini. “Yang pertama, bisa menyelesaikan tugas-tugas yang diemban oleh sekolah. Kedua, bisa meningkatkan skill membatik sehingga mereka dapat menambah keilmuannya. Ketiga, harapannya menambah kebermasyarakatannya, ke-entrepreneur-annya, kewirausahaannya, supaya ketika lulus bisa mandiri untuk membuat suatu usaha,” tutup Ita.

Program PKL ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung dari praktisi di bidang batik, tetapi juga memberikan mereka pengalaman berharga dalam berinteraksi dengan komunitas lokal dan memahami gerak sosial di sekitar galeri Batik Lintang. Ita percaya bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan pribadi dan profesional siswa.

id_IDID