Batik Tulis Lintang Malang
Santri Pondok Pesantren An-Nur 2 mempraktikkan teknik membatik shibori selama Pelatihan Kewirausahaan di Aula Yaqowiy, Pondok Pesantren Putri An-Nur 2 Bululawang di Malang pada 13 Mei 2024.
Malang, 13 Mei 2024 – Sebanyak 350 santri Pondok Pesantren An-Nur 2 menghadiri pelatihan membatik shibori bagi para santri kelas 12 di Aula Yaqowiy, Pondok Pesantren Putri An-Nur 2 Bululawang pada Senin (13/5/2024). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan santri dan memberikan keterampilan yang dapat digunakan untuk menopang kemandirian mereka di masa depan.
Ita Fitriyah (46), pendiri Batik Lintang serta salah satu pengajar pada pelatihan membatik tersebut, menekankan bahwa tujuan utama dari pelatihan membatik shibori ini adalah untuk meningkatkan kewirausahaan di dunia pendidikan.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kewirausahaan atau entrepreneurship di dunia Pendidikan. Yang kita bidik adalah kelas 12, nantinya dari pondok ini akan terjun ke masyarakat atau kembali ke rumahnya masing-masing,” ujarnya. Dengan pelatihan ini, diharapkan para santri dapat mengembangkan kualitas diri yang mandiri serta mampu mengembangkan kewirausahaan mereka di masyarakat.
Teknik shibori dipilih karena dinilai relevan dan mudah dipahami oleh para santri. Ita menjelaskan, “Saya pikir untuk teknik dasar shibori itu paling mudah dan paling bisa dipahami, apalagi masih tingkatan SMA yang nantinya akan dikembangkan secara mandiri bagi siswa-siswi khususnya untuk menopang kemandiriannya untuk berwirausaha.” Dengan teknik yang relatif sederhana, santri dapat dengan mudah mempelajarinya dan mengembangkannya menjadi usaha yang menguntungkan.
Pelatihan membatik shibori ini bukanlah proyek terakhir. Ita menyebutkan adanya rencana untuk mengembangkan keterampilan membatik santri hingga tingkat profesional.
“Nantinya kita kembangkan sampai tingkat profesionalismenya, karena nantinya harapannya Pondok Pesantren An-Nur 2 mempunyai batik tulis atau batik shibori atau batik yang bernuansakan batik tulis dan cap,” katanya. Produk-produk batik ini nantinya diharapkan menjadi ciri khas dari Pondok Pesantren An-Nur 2 dan dikerjakan oleh para santri sendiri untuk pasar dalam negeri.
Ita juga memberi semangat kepada para santri untuk menjadi entrepreneur. “Terima kasih karena sudah menjadi generasi penerus batik, khususnya batik tulis dan inovasinya batik shibori, karena dengan ini, harapan-harapan kami untuk penerus batik semakin besar di dunia pendidikan dan generasi muda selanjutnya,” ungkap Ita.
Salah satu peserta pelatihan, Ratu Maulidya (18), menyatakan bahwa alasan dia mengikuti pelatihan ini adalah karena merasa kegiatan tersebut menarik. “Karena seru sih, jadi berhubung ada kegiatan di pondok jadi ikut,” kata Ratu. Ia juga mengungkapkan kesannya setelah mengikuti pelatihan, “Lebih lancar membatik, soalnya dari dulu nggak pernah, dan mungkin ikut kegiatan selanjutnya.”
Ratu juga mengungkapkan bahwa dia memiliki ide untuk membuat bisnis membatik setelah mengikuti pelatihan ini. “Butuh dukungan juga sih, kalo ada dukungan bisa,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan tersebut berhasil membangkitkan minat para santri untuk terjun ke dunia bisnis membatik.
Kami berkomitmen untuk melestarikan warisan batik Indonesia dan selalu berinovasi